Selasa, 16 Mei 2017

Kemiskinan di Indonesia

KEMISKINAN
Kemiskinan adalah keadaan di mana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Di Indonesia, angka kemiskinan masih sangat tinggi dan situasi ini sangat mengkhawatirkan. 
Menurut sumber-sumber yang saya baca, di Indonesia dibagi menjadi dua jenis penduduk miskin yaitu yang berada di perkotaan dan pedesaan. Persentase penduduk miskin di Indonesia pada bulan Maret 2015 mencapai 28,59 juta orang (11,22%), bertambah sebesar 0,86 juta orang dibandingkan dengan kondisi September 2014 yang sebesar 27,73 juta orang (10,96%). 
Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan selama periode September 2014-Maret 2015 naik sebanyak 0,29 juta orang (dari 10,36 juta orang pada September 2014 menjadi 10,65 juta orang pada Maret 2015). Sementara persentase penduduk miskin di daerah pedesaan naik sebanyak 0,57 juta orang (dari 17,37 juta orang pada September 2014 menjadi 17,94 juta orang pada Maret 2015). 
Total tahun ini jumlah kemiskinan di Indonesia mencapai angka 28,01 juta jiwa (10,86%) dari jumlah penduduk di Indonesia. Bisa kita lihat, masih ada banyak orang yang hidup di bawah garis kemiskinan. Ada tiga faktor yang dimungkinkan menjadi penyebab tingkat kemiskinan di pedesaan lebih tinggi daripada di perkotaan.
Pertama, tingkat inflasi di pedesaan lebih tinggi dari perkotaan. Kedua, penduduk pedesaan lebih banyak mengonsumsi produk dari kota seperti mi instan dan susu. Ketiga yaitu pembelian barang secara eceran menyebabkan harganya lebih mahal dan memicu inflasi lebih tinggi daripada perkotaan.
Kemiskinan di Indonesia sebenarnya disebabkan oleh banyak faktor, tapi faktor yang paling umum yaitu tingginya angka pertumbuhan penduduk yang terjadi setiap tahunnya, rendahnya tingkat pendidikan, dan terbatasnya lapangan pekerjaan. Selain tiga hal diatas, penyebab lainnya yaitu kemalasan untuk bekerja dalam diri seseorang dan tidak memiliki gairah atau semangat untuk mencari pekerjaan atau bekerja.
Selain itu, kurangnya perhatian dari pemerintah. Pemerintah yang kurang peka terhadap laju pertumbuhan masyarakat miskin dan tidak dapat memutuskan kebijakan yang mampu mengendalikan tingkat kemiskinan di Indonesia. 
Dampak dari kemiskinan seperti yang kita ketahui pastinya yang pertama adalah pengangguran. Berhubung pendidikan dan keterampilan masyarakat merupakan hal yang sulit diraih, maka masyarakat sulit untuk berkembang dan mencari pekerjaan yang layak untuk memenuhi kebutuhan. Kedua yaitu kriminalitas. Kesulitan mencari nafkah mengakibatkan orang lupa diri sehingga mencari jalan cepat tanpa memperddulikan halal dan haramnya uang sebagai alat tukar guna memenuhi kebutuhan. Misalnya saja perampokan, penodongan, pembegalan dan lain-lain.
Dampak lain dari kemiskinan adalah putus sekolah. Mahalnya biaya pendidikan menyebabkan rakyat miskin putus sekolah karena tak lagi mampu membiayai sekolah. Putus sekolah dan hilangnya kesempatan pendidikan akan menjadi penghambat masyarakat miskin dalam menambah ketrampilan, menjangkau cita-cita dan mimpi mereka.
Kesehatan sulit untuk didapatkan juga salah satu dampak dari kemiskinan karena kurangnya pemenuhan gizi sehari-hari. Dan dampak terakhir yaitu buruknya generasi penerus. Jika anak-anak putus sekolah dan bekerja karena terpaksa, maka akan ada gangguan pada anak-anak itu sendiri seperti gangguan pada perkembangan mental, fisik dan cara berpikir mereka. Dampak kemiskinan pada generasi penerus merupakan dampak yang panjang dan buruk karena anak-anak seharusnya mendapatkan hak meeka untuk bahagia, mendapat pendidikan, mendapat nutrisi yang baik dan lain sebagainya.

Dan menurut saya, solusi untuk mengurangi tingakt kemiskinan di Indonesia ini dapat dilakukan dengan berbagai langkah, diantaranya adalah :
Menciptakan lapangan pekerjaan yang mampu menyerap banyak tenaga kerja sehingga mengurangi pengangguran. Tetapi seperti yang kita ketahui bahwa untuk menciptakan suatu lapangan pekerjaan tidaklah mudah, maka dari itu perlu adanya kerjasama antara masyarakat dengan pemerintah yang dimana mungkin dapat menciptakan lapangan pekerjaan mau itu swasta ataupun lainnya.
Meningkatkan akses masyarakat miskin kepada pelayanan dasar. Fokus program ini bertujuan untuk meningkatkan akses penduduk miskin dalam memenuhi kebutuhan dasar seperti kesehatan, pendidikan, dan lain-lain. Contohnya yaitu Kartu Jakarta Pintar, Kartu Jakarta Sehat, dan lain sebagainya.
Menghapuskan korupsi. Sebab korupsi adalah salah satu penyebab layanan masyarakat tidak berjalan dengan sebagaimana mestinya. Hal inilah yang kemudian menjadikan masyarakat tidak bisa menikmati hak mereka sebagai waga negara yang semestinya.
Memberikan subsidi pada kebutuhan pokok manusia, sehingga setiap masyarakat bisa menikmati makanan yang berkualitias. Hal ini berdampak pada meningkatnya angka kesehatan masyarakat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar